RELEVANSI TEORI KRITIS DALAM MENGANALISIS DINAMIKA POLITIK KONTEMPORER

Abstract

Dinamika politik kontemporer seringkali kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan teknologi hingga dinamika globalisasi. Dalam upaya memahami dan menganalisis fenomena politik yang sedang berkembang, para peneliti dan analis politik sering kali bergantung pada kerangka teoritis yang kokoh dan relevan. Salah satu kerangka teoritis yang menjadi fokus utama dalam menganalisis politik kontemporer adalah Teori Kritis. Teori Kritis memiliki akar dalam pemikiran kritis Jerman, terutama di antara kelompok intelektual Frankfurt School pada abad ke-20. Pada intinya, Teori Kritis menekankan pentingnya analisis kritis terhadap struktur kekuasaan, ideologi, dan dinamika sosial-politik yang mendominasi masyarakat. Teori ini menawarkan perspektif yang tajam terhadap realitas sosial dan politik, serta mempertanyakan status quo yang ada. Dalam konteks dinamika politik kontemporer, relevansi Teori Kritis menjadi semakin penting. Hal ini terutama karena kita seringkali dihadapkan pada tantangan-tantangan kompleks yang melibatkan persaingan kekuasaan, ketidaksetaraan sosial, polarisasi politik, dan konflik ideologis. Dengan menggunakan lensa Teori Kritis, para analis politik dapat mengungkap struktur-struktur kekuasaan yang tersembunyi, mengidentifikasi ideologi-ideologi yang mendasari tindakan politik, dan memahami konflik sosial yang mendasari dinamika politik kontemporer.