MIGRASI DAN IDENTITAS KEBANGSAAN: TANTANGAN DALAM POLITIK PENGUNGSI DAN PENGEMBARA

Abstract

Migrasi telah menjadi fenomena yang kompleks dan meluas di era globalisasi ini. Fenomena migrasi tidak hanya mencakup perpindahan fisik manusia dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga menggambarkan perubahan dan tantangan yang kompleks dalam konteks sosial, politik, dan budaya. Di tengah-tengah migrasi, aspek identitas kebangsaan menjadi sangat penting. Identitas kebangsaan menentukan bagaimana individu atau kelompok diidentifikasi, merasakan, dan berinteraksi dalam masyarakat tempat mereka tinggal atau masyarakat yang mereka tuju. Dalam konteks migrasi, identitas kebangsaan seringkali menjadi perdebatan yang rumit karena adanya perbedaan budaya, agama, etnis, dan sosial yang muncul di antara para migran, masyarakat penerima, dan masyarakat lokal. Salah satu tantangan utama yang terkait dengan migrasi adalah politik pengungsi dan pengembara. Pengungsi adalah individu yang terpaksa meninggalkan negara asal mereka karena berbagai alasan, seperti perang, konflik, kekerasan, atau penganiayaan. Di sisi lain, pengembara adalah orang yang secara sukarela meninggalkan negara asal mereka untuk mencari peluang baru atau kehidupan yang lebih baik di tempat lain. Kedua kelompok ini sering menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, baik selama perjalanan migrasi maupun setelah tiba di negara tujuan mereka. Tantangan ini tidak hanya mencakup masalah keamanan fisik dan kesejahteraan, tetapi juga masalah identitas kebangsaan yang kompleks.