Dampak Psikologis Pandemi COVID-19 terhadap KesehatanMental Masyarakat

Abstract

Pandemi COVID-19, yang dimulai pada awal tahun 2020, telah membawa dampak signifikan yang tidak hanya

terbatas pada kesehatan fisik tetapi juga memengaruhi kesehatan mental masyarakat di seluruh dunia. Dengan

penerapan kebijakan pembatasan sosial, lockdown, dan kekhawatiran akan penyebaran virus, banyak individu

mengalami perubahan drastis dalam rutinitas harian dan kehidupan sosial mereka. Situasi ini telah menyebabkan

peningkatan yang mencolok dalam berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, dan gangguan

stres pascatrauma (PTSD).

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakpastian terkait masa depan, kekhawatiran akan kesehatan diri dan orang-

orang terkasih, serta hilangnya interaksi sosial yang selama ini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari,

telah meningkatkan tingkat stres di kalangan masyarakat. Selain itu, banyak orang merasa tertekan akibat

kehilangan pekerjaan atau pendapatan, yang berkontribusi pada masalah kesehatan mental yang lebih serius. Isolasi

sosial yang berkepanjangan, terutama di kalangan populasi rentan seperti anak-anak dan lansia, telah menyebabkan

peningkatan perasaan kesepian dan depresi.

Faktor-faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, dan latar belakang ekonomi juga memainkan peran penting

dalam menentukan seberapa besar dampak psikologis yang dialami individu. Wanita, misalnya, sering menghadapi

beban ganda sebagai pengasuh dan pekerja, sementara anak-anak dan remaja berjuang dengan kesulitan baru

dalam pembelajaran daring dan kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman.