Pengaruh Pelatihan Keterampilan Sosial pada Anak denganGangguan Spektrum Autisme
Abstract
Pelatihan keterampilan sosial merupakan salah satu bentuk intervensi yang banyak diterapkan pada anak dengan
gangguan spektrum autisme (GSA) untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial mereka. Anak dengan GSA
umumnya mengalami kesulitan dalam memahami isyarat sosial, mempertahankan percakapan, atau menjalin
hubungan dengan orang lain. Defisit ini dapat berdampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari mereka, termasuk
di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat. Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai metode pelatihan
keterampilan sosial telah dikembangkan, seperti pelatihan berbasis permainan peran, terapi perilaku (ABA),
intervensi berbasis rekan sebaya, dan penggunaan social stories. Setiap metode tersebut menawarkan pendekatan
yang berbeda namun bertujuan untuk memberikan anak kesempatan belajar keterampilan sosial yang relevan dalam
konteks kehidupan sehari-hari.
Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan sosial dapat memberikan dampak positif yang signifikan
pada perkembangan anak dengan GSA. Anak-anak yang mengikuti program pelatihan ini menunjukkan peningkatan
kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, memahami isyarat sosial, serta berpartisipasi dalam interaksi
kelompok. Selain itu, pelatihan ini juga mampu mengurangi perilaku maladaptif, seperti agresi, isolasi sosial, dan
perilaku repetitif, yang sering terjadi pada anak dengan autisme. Meskipun demikian, efektivitas pelatihan dapat
bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk intensitas dan durasi pelatihan, keterlibatan orang tua, serta
penyesuaian metode terhadap kebutuhan spesifik anak.
Pelatihan keterampilan sosial menawarkan harapan bagi anak-anak dengan GSA untuk meningkatkan kualitas hidup
mereka dan berpartisipasi lebih baik dalam masyarakat. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengidentifikasi metode yang paling efektif serta cara mengoptimalkan pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan individu anak autisme. Pelibatan orang tua dan lingkungan sosial yang mendukung juga menjadi elemen
penting dalam keberhasilan pelatihan ini, memastikan bahwa anak dapat mempraktikkan keterampilan yang
dipelajari dalam situasi nyata.
References
Siregar, N. I. (2003). Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Lembaga Pendidikan Sekolah dan Bimbingan Tes
Sebagai Media Dalam Menghadapi UMPTN.
Khuzaimah, U. (2014). Tes Inventory: EPPS & PAULI.
Minauli, I., & Lubis, R. (2013). sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan.
Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan
fisik.
Purba, A. W. D., & Siregar, M. (2011). Gambaran Kecemasan Pasca Kecelakaan Kerja pada Awak Mobil Tangki
PT. Pertamina (Persero) Region I Medan (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Dewi, S. S. (2014). Dampak Mahar Tinggi dengan Harga Diri Pemuda Pra-Nikah Aceh.
Lubis, S. A., & Aziz, A. (2014). Hubungan antara Konsep Diri dan Pusat Kendali (Locus of Control) dengan
Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 2 Tanah Jambo Aye Aceh Utara.
Minauli, I. (2002). Studi Perbandingan Mengenai Pola Penanganan Kemarahan Dalam Situasi Konflik Dalam
Keluarga Pada Suku Jawa Batak dan Minangkabau.
Wahyuni, N. S. (2018). Hubungan Harga Diri dengan Perilaku Prososial pada Remaja Masjid di Kelurahan
Denai.
Wahyuni, N. S. (2017). Hubungan Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif Dalam Pembelian Iphone Pada
Siswa SMA Harapan 1 Medan (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Hardjo, S., & Lubis, A. W. (2011). Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua dengan Perilaku
Bullying Remaja di MTsS Al-Ulum Medan.
Minauli, I., & Lubis, R. (2013). Resiliensi Pada Penderita Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
(Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Hardjo, S. (2004). Kemampuan Mengendalikan Emosi Negatif Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah.
Wahyuni, N. S., & Hasmayni, B. (2010). Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Stres Kerja dalam
Menghadapi Mutasi pada Anggota Satuan Pengendalian Masa Polda Sumatera Utara (Doctoral
dissertation, Universitas Medan Area).
Munir, A., & Hardjo, S. (2009). Hubungan Antara Perilaku Pengambilan Keputusan Intuitif dan Rasional
Terhadap Prestasi Kerja Manajer Tingkat Pertama Pemasaran dan Produksi.
Khuzaimah, U. (2014). Profil Thematic Apperception Test (TAT) Anak Korban Kekerasan Seksual.
Khumaizah, U., & Siregar, M. (2015). Hubungan Religiusitas dengan Pengendalian Diri pada Remaja di Desa
Arul Kumer Selatan Aceh Tengah.
Sabila, L., Mariatin, E., & Budiman, Z. (2017). Pengaruh Persepsi Gaji dan Iklim Organisasi Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan Sekretaris di PT. Prudential Life Assurance Pruadvance Medan. Universitas Medan
Area.
Munir, A., & Siregar, F. H. (2017). Perbedaan Kemandirian Siswa yang Mengikuti Kegiatan Pramuka dengan
yang Tidak Mengikuti Kegiatan Pramuka Di SMA Negeri 1 Sinunukan.
Wahyuni, N. S. (2003). Hubungan Antara Persepsi Komunikasi Atasan dan Bawahan Dengan Keikatan
Karyawan Pada Perusahaan.
Hardjo, S. (2016). Analisis Dampak Role Ambiquity Pada Pegawai di Instansi Perwakilan BKKBN Provinsi
SUMUT.
Hardjo, S., & Lubis, A. W. (2011). Hubungan Antara Persepsi Pola Asuh Permisif Orangtua dengan Perilaku
Bullying Remaja di MTsS Al-Ulum Medan.
Minauli, I., & Lubis, R. (2013). Resiliensi Pada Penderita Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
(Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Hardjo, S. (2004). Kemampuan Mengendalikan Emosi Negatif Dengan Kemampuan Memecahkan Masalah.
Siregar, N. I., & Siregar, F. H. (2003). Hubungan Antara Minat Wiraswasta dengan Kemampuan Siswa SMK
AL-Wasliyah 3 Medan Program Studi Manajemen Bisnis Semester V Pada Mata Pelajaran Manajemen
Bisnis.
Minauli, I. (2016). Hubungan Possessiveness dengan Public Display Affection di Instagram pada Remaja.
Novita, E. (2015). Test Inventory PAULI dan EPPS.
Munir, A., & Aziz, A. (2014). Perbedaan Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial
dan Kompetensi Profesional Guru yang Sertifikasi dan Non Sertifikasi pada SD Negeri di Kecematan
Bahorok Kabupaten Langkat.
Wahyuni, N. S. (2004). Perbedaan Jiwa Wiraswasta Pada Masyarakat Nelayan Yang Mendapat Pendidikan
dan Tidak Mendapat Pendidikan Dari Lembaga Swadaya Masyarakat.
Wahyuni, N. S. (2017). Psikologi Pendidikan.
Alfita, L., & Munir, A. (2016). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Penyesuaian Diri Istri
Terhadap Mertua (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Siregar, M. (2023). Analisis Kinerja Pelayanan Publik pada Sentra Selayanan Kepolisian Terpadu dalam
Menangani Pengaduan Masyarakat pada Polres Tapanuli Tengah (Doctoral dissertation, Universitas
Medan Area).
Munir, A., & Wahyuni, N. S. (2011). Perilaku Agresif pada Anak Korban Kekerasan (Child Abuse).
Purba, A. W. (2018). Hubungan Kematangan Emosi dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Malaysia di
Medan.
Darmayanti, N., & Alfita, L. (2017). Regulasi Emosi Ditinjau Dari Suku Batak Toba dan Suku Jawa.
Lubis, D. M. G. S. (2016). Hubungan Kecenderungan Kepribadian Narsistik dengan Masturbasi pada Remaja.
Dalimunthe, H. A. (2022). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Loyalitas Kerja Pada Anggota Polri Di
Kantor Samsat Sumatera Utara (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Siregar, M. (2011). Perbedaan Kecemasan Berbicara di Depan Kelas Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Siswa
SMA Swasta Ira Medan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 SYAHVINA (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.