Studi Tentang Efektivitas Terapi Seni dalam MengurangiGejala PTSD pada Penyintas Bencana

Abstract

Penyintas bencana sering menghadapi berbagai tantangan psikologis yang signifikan, termasuk Post-Traumatic

Stress Disorder (PTSD), yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka. PTSD merupakan gangguan mental yang

timbul setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis dan ditandai oleh gejala seperti kilas balik,

kecemasan, mimpi buruk, dan penghindaran terhadap situasi yang mengingatkan pada trauma. Dengan

meningkatnya angka penyintas bencana yang mengalami PTSD, penting untuk mencari intervensi yang efektif dan

berkelanjutan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas terapi seni sebagai pendekatan alternatif dalam

mengurangi gejala PTSD di kalangan penyintas bencana. Terapi seni, yang menggabungkan aspek psikologis dan

ekspresi kreatif, dapat membantu individu mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan dan menemukan

pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman traumatis mereka. Melalui pendekatan campuran yang

melibatkan analisis kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini melibatkan 50 penyintas bencana yang dibagi menjadi

dua kelompok. Satu kelompok mengikuti sesi terapi seni selama delapan minggu, sedangkan kelompok kontrol tidak

menerima intervensi apa pun.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan dalam gejala PTSD pada kelompok yang menjalani terapi seni,

dengan skor rata-rata menurun dari 35 menjadi 20. Selain itu, wawancara mendalam dengan peserta terapi

mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih mampu mengatasi trauma mereka, serta mengalami peningkatan

dalam kualitas hidup dan kemampuan beradaptasi. Temuan ini menyoroti pentingnya terapi seni sebagai alat

intervensi yang bermanfaat dalam konteks kesehatan mental bagi penyintas bencana. Penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi pada pengembangan program rehabilitasi yang lebih komprehensif untuk mendukung

penyintas dalam proses penyembuhan mereka.