PARTISIPASI POLITIK GENERASI MILENIAL: TANTANGAN DAN PELUANG

Abstract

Partisipasi politik generasi milenial telah menjadi fokus perhatian dalam diskusi tentang masa depan demokrasi dan tata kelola politik di berbagai belahan dunia. Generasi milenial, yang merupakan kelompok demografis yang besar dan berpengaruh, membawa harapan dan tantangan baru dalam arena politik. Sebagai kelompok yang tumbuh di era digital dengan akses yang luas terhadap teknologi informasi dan komunikasi, generasi milenial memiliki potensi besar untuk membentuk arah politik suatu negara. Namun, pada saat yang sama, mereka juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasi politik mereka. Generasi milenial umumnya didefinisikan sebagai individu yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an. Mereka tumbuh di tengah perubahan sosial, teknologi, dan ekonomi yang cepat, yang memberikan pengaruh besar terhadap pandangan dan nilai-nilai mereka. Generasi ini juga dikenal sebagai generasi yang terhubung secara digital, dengan akses yang luas terhadap internet, media sosial, dan berbagai platform digital lainnya. Kemampuan teknologi ini memainkan peran besar dalam membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia, termasuk keterlibatan mereka dalam politik. Meskipun memiliki potensi besar, generasi milenial menghadapi sejumlah tantangan yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik mereka. Salah satu tantangan utama adalah tingginya tingkat ketidakpercayaan terhadap lembaga politik tradisional. Banyak milenial merasa bahwa lembaga politik konvensional tidak mewakili kepentingan mereka atau tidak relevan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh generasi mereka, sehingga menyebabkan rasa alienasi politik.