PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP IDENTITAS POLITIK LOKAL: TINJAUAN ATAS RESISTENSI DAN ADAPTASI

Abstract

Globalisasi telah menjadi salah satu fenomena paling signifikan dalam politik kontemporer, memperluas jangkauan dan mempercepat interaksi di antara negara-negara di seluruh dunia. Dengan perkembangan teknologi informasi, perdagangan internasional yang semakin terbuka, dan pertukaran budaya yang intensif, globalisasi telah mengubah lanskap politik secara fundamental. Namun, dampak globalisasi tidaklah seragam di seluruh dunia; dalam banyak kasus, globalisasi telah menimbulkan tantangan yang serius bagi identitas politik lokal. Identitas politik lokal merujuk pada koneksi yang erat antara individu atau kelompok dengan identitas budaya, sejarah, dan nilai-nilai politik yang terkait dengan wilayah atau komunitas tertentu. Identitas politik lokal sering kali menjadi sumber kebanggaan dan solidaritas dalam masyarakat, membentuk dasar bagi partisipasi politik dan pembentukan kebijakan di tingkat lokal. Namun, dalam era globalisasi, identitas politik lokal sering kali dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Globalisasi, dengan segala dinamikanya, telah menciptakan tekanan besar terhadap identitas politik lokal. Pertama-tama, globalisasi sering kali menyebabkan homogenisasi budaya, di mana nilai-nilai, norma-norma, dan praktik-praktik politik lokal dihadapkan pada tekanan untuk menyatu dengan standar global yang didorong oleh kekuatan ekonomi dan politik dominan. Akibatnya, identitas politik lokal dapat mengalami erosi atau dilanda oleh identitas global yang dominan.