REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN DAMPAKNYA TERHADAP STRUKTUR SOSIAL: PERSPEKTIF SOSIO-POLITIK

Abstract

Revolusi Industri 4.0, dengan segala kemajuan teknologi yang menandainya, menjadi titik balik dalam evolusi masyarakat manusia. Dengan pergeseran menuju otomatisasi, kecerdasan buatan, big data, dan internet of things (IoT), kita menyaksikan transformasi mendalam dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Di balik canggihnya teknologi ini, terdapat dampak yang meluas, termasuk pada struktur sosial. Perspektif sosio-politik menjadi sangat relevan dalam memahami bagaimana Revolusi Industri 4.0 memengaruhi tatanan sosial masyarakat, distribusi kekuasaan, dan dinamika politik yang berkembang. Dampak Revolusi Industri 4.0 tidak terbatas pada bidang teknologi semata, tetapi juga merambah ke berbagai aspek kehidupan sosial. Perubahan signifikan dalam struktur pekerjaan dan pasar tenaga kerja, misalnya, telah menciptakan ketidakpastian baru dan menimbulkan ketidakseimbangan dalam distribusi kekayaan. Selain itu, Revolusi Industri 4.0 juga memengaruhi cara kita berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan bahkan berinteraksi sosial, yang pada gilirannya membentuk pola hubungan antarindividu dan kelompok dalam masyarakat. Salah satu aspek penting dari dampak sosio-politik Revolusi Industri 4.0 adalah konsekuensinya terhadap kesenjangan sosial. Meskipun teknologi canggih ini menjanjikan kemungkinan kesetaraan dan inklusi yang lebih besar, kenyataannya adalah bahwa tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan manfaatnya. Kesenjangan digital, ekonomi, dan pengetahuan semakin mengukir pemisah di antara mereka yang mampu mengikuti laju perkembangan teknologi dan mereka yang tertinggal.